Ivory yang berambut ikal dan berkulit gelap sejak kecil ia terbiasa di ejek oleh kedua saudaranya. Hitam gosong, rambut kribo serta bermacam julukan lainnya yang begitu menyakitkan hati. Sebagai manusia biasa, Ivory begitu pemalu dan mendendam. Satu-satunya orang yg bisa disalahkan dan sangat ia dendami adalah Ruby, saudara tuanya.
Ivory berniat menjadi seperti Claudia Anastasia, tetangga depan rumahnya yang juga seorang model terkenal. Suatu ketika Ivory berhasil mendapatkan ID Claudia dan chatting dengannya di dunia maya, meskipun mereka sama sekali tidak ada hubungan dekat. Secara perlahan, Ivory mampu menjadi orang kepercayaan Claudia dan sebagai tempat curhat.
Keinginan Ivory menjadi seperti Claudia sungguh tak terbendung. Bahkan ia menggunakan nama Claudia Anastasia untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan milik kakek Greg menanamkan sahamnya. Hanya untuk mendapatkan kehidupan Claudia, Seleb yg sangat ia idam-idamkan. Semua itu ia lakukan untuk membalas dendam pada Ruby, kakaknya. Ivory ingin membuktikan bahwa ia mampu dan lebih hebat dari Ruby.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa trauma psikologis saat kecil sangat berpengaruh besar dalam pembentukan pribadi seseorang. Ejekan tentang dirinya jelek dan tidak cantik begitu membekas pada Ivory hingga ia menutup mata pada definisi cantik yang sesungguhnya. Ivory lupa jika cantik anugerah Sang Penciptanya. Dan satu hal yang Ivory lupa bahwa manusia punya hati nurani, dan sebenarnya Ruby sayang padanya serta merasa bersalah atas perlakuannya saat mereka kecil dulu.
Sungguh Christina Tirta telah mencoba membuka mata hati kita dengan novel-novelnya. Dengan karangannya yang sederhana namun cukup mengena. Tulisan yang dipenuhi konflik dan intrik mengajak kita melihat realita kehidupan ini. Gaya bahasa yang mudah dicerna sangat membawa pembaca dengan mudah hanyut dalam alur ceritanya. Mungkin sedikit yang perlu ditambahkan, muatan religi dengan pembahasan yang menarik sehingga mampu menjadikan cerita berisi nasehat moral berlandaskan agama.
Ivory berniat menjadi seperti Claudia Anastasia, tetangga depan rumahnya yang juga seorang model terkenal. Suatu ketika Ivory berhasil mendapatkan ID Claudia dan chatting dengannya di dunia maya, meskipun mereka sama sekali tidak ada hubungan dekat. Secara perlahan, Ivory mampu menjadi orang kepercayaan Claudia dan sebagai tempat curhat.
Keinginan Ivory menjadi seperti Claudia sungguh tak terbendung. Bahkan ia menggunakan nama Claudia Anastasia untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan milik kakek Greg menanamkan sahamnya. Hanya untuk mendapatkan kehidupan Claudia, Seleb yg sangat ia idam-idamkan. Semua itu ia lakukan untuk membalas dendam pada Ruby, kakaknya. Ivory ingin membuktikan bahwa ia mampu dan lebih hebat dari Ruby.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa trauma psikologis saat kecil sangat berpengaruh besar dalam pembentukan pribadi seseorang. Ejekan tentang dirinya jelek dan tidak cantik begitu membekas pada Ivory hingga ia menutup mata pada definisi cantik yang sesungguhnya. Ivory lupa jika cantik anugerah Sang Penciptanya. Dan satu hal yang Ivory lupa bahwa manusia punya hati nurani, dan sebenarnya Ruby sayang padanya serta merasa bersalah atas perlakuannya saat mereka kecil dulu.
Sungguh Christina Tirta telah mencoba membuka mata hati kita dengan novel-novelnya. Dengan karangannya yang sederhana namun cukup mengena. Tulisan yang dipenuhi konflik dan intrik mengajak kita melihat realita kehidupan ini. Gaya bahasa yang mudah dicerna sangat membawa pembaca dengan mudah hanyut dalam alur ceritanya. Mungkin sedikit yang perlu ditambahkan, muatan religi dengan pembahasan yang menarik sehingga mampu menjadikan cerita berisi nasehat moral berlandaskan agama.
![]() |
Ilustrasi Bercerita |