Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka sidang kebinet paripurna mengenai pagu indikatif 2018 di Istana Negara. Dalam sambutannya, Jokowi memberikan banyak instruksi ke para Menteri Kabinet Kerja. Salah satunya mengenai belanja pendidikan dan kesehatan, Jokowi meminta adanya komitmen dalam memanfaatkan dana tersebut. Salah satunya dengan membuat dana abadi yang alokasinya sebesar 20% dari total anggaran setiap tahunnya.
"Ini harus disisihkan sehingga ada dana pendidikan yang besar, ini investasi jangka panjang untuk anak cucuk kita. Dana abadi pendidikan ini nantinya digunakan untuk pendidikan. Kemarin kita hitung hingga 2030 kita akan mempunyai dana abadi pendidikan sekitar 400 triliun. Gede banget. Udah, diem. Ya dipakai untuk pendidikan bisa S2/S3 di luar," ungkapnya.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3464521/jokowi-ingin-kementerianlembaga-hemat-besar-besaran-2017-2018
Baca juga : Pesan Mendikbud Agar Para Murid Dididik dengan Keras Tentang Kejujuran, Begitu juga GurunyaDana abadi pendidikan ini akan dirumuskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam bentuk sovereign wealth fund (SWF). Jokowi menuturkan, jika berhasil dilakukan maka pada 2030 Indonesia memiliki dana sebesar Rp 400 triliun untuk pendidikan.
"Ini harus disisihkan sehingga ada dana pendidikan yang besar, ini investasi jangka panjang untuk anak cucuk kita. Dana abadi pendidikan ini nantinya digunakan untuk pendidikan. Kemarin kita hitung hingga 2030 kita akan mempunyai dana abadi pendidikan sekitar 400 triliun. Gede banget. Udah, diem. Ya dipakai untuk pendidikan bisa S2/S3 di luar," ungkapnya.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3464521/jokowi-ingin-kementerianlembaga-hemat-besar-besaran-2017-2018
![]() |
Presiden Joko Widodo |