KABARNYA, murid yang dijuluki Duta Cubit 2016 oleh netizen beberapa
waktu yang lalu sedang khawatir tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi akibat kasus guru cubit murid di SMP Raden
Rahmat Blongbendo - Sidoarjo. Orang tua murid tersebut merasa anaknya
sekarang di-blacklist karena sudah beberapa kali daftar hasilnya ditolak
empat sekolah. Bahkan, ketika mendaftar ke sekolah yayasan tentara, SMA
Putra Wijaya, anaknya juga ditolak.
Baca juga : Ketua DPR Minta Orangtua Murid Tidak Langsung Lapor Polisi Jika Guru Cubit Dikit Muridnya
Sebelumnya beredar
marak meme dan status murid yang pernah polisikan gurunya ditolak semua
sekolah yang di kotanya. Berikut kutipan status akun facebook yang
menjadi viral tentang murid yang laporkan gurunya ditolak semua sekolah.
Kabar terkini. Tadi saya dapat informasi dari temen...bahwasanya si
SS tadi mau daftar sekolah ke SMA Kartika. Daerah Kodam BrawijYa pake
baju Raden Rahmat... langsung anak tsb tidak diterima oleh
sekolah...dikarenakan dia telah melaporkan gurunya pak Samhudi ke
penjara.
Hanya satu kata Q, Kapokmu kapan. Hahaha....
Lucunya
waktu daftar ke sekolah itu, si SS diantar oleh bapaknya yang nota bene
TNI AD. Lha kebetulan pemilik sekolah Kartika adalah yayasan TNI AD.
MAKODAM BRAWIJAYA SBY.
Pada saat itu juga Bapaknya dipanggil oleh
satu satu pengurus Yayasan Kartika. Kebetulan beliau adalah salah satu
pejabat tinggi di Korps TNI AD. Langsung Bapaknya dimarahi dan diancam
akan diberikan sanksi berat dari kesatuannya. Karena dia telah
menjelekan korps TNI tidak hanya wilayah bahkan nasional atas dasar
tuduhan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang guru
Pak
Samhudi...beliau berkata...guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Semua
atribut yg kita pakai itu tdk ad apa2nya...Krn kita juga pernah
sekolah...gak mungkin kita bisa gini kalau tdk ada jasa dari guru.
Kembalikan martabat guru.
 |
Gambar facebook.com |
Jika masih saja tidak ada sekolah yang mau menerima anaknya, rencananya akan disekolahkan ke Canbera - Australia
 |
Ditolak Empat Sekolah, Bakal Sekola ke Canbera - Australia |
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+