Jakarta - Mendikbud Nadiem Makarim mengkaji wacana penghapusan ujian nasional (UN). Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) tak setuju bila UN dihapus karena menurutnya, UN penting untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Jangan menjadi bangsa lembek hanya karena ingin populer, paling gampang populer dewasa ini, cukup hilangkan Ujian Nasional, langsung populer digotong-gotong, tapi bangsa menjadi lembek," kata JK, Kamis (5/12/2019).
"Ujian Nasional mendorong anak belajar dan berusaha keras dan tekun, banyak orang tua dan juga guru yang mengeluh dan protes karena dianggap ujian memberatkan," ujar JK.
"Di lain pihak juga jauh lebih banyak orang tua yang dengan penuh perhatian mendorong dan membantu anaknya belajar dengan tekun, jauh lebih banyak dibanding yang protes, mau ikut yang mana? Untuk kemajuan bangsa tidak ada negara yang maju tanpa kerja keras," imbuhnya. (dtk, 5/12)
"Jangan menjadi bangsa lembek hanya karena ingin populer, paling gampang populer dewasa ini, cukup hilangkan Ujian Nasional, langsung populer digotong-gotong, tapi bangsa menjadi lembek," kata JK, Kamis (5/12/2019).
Baca juga : Ini Alasan Mendikud Nadiem Makarim Hapus UN dan Siapkan Penggantinya Mulai 2021Hal itu disampaikan JK usai menerima gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Negeri Padang (UNP), Jalan Doktor Hamka, Padang. Sebelum melontarkan kalimat itu, dia bicara soal pentingnya UN sebagai motivasi belajar siswa.
"Ujian Nasional mendorong anak belajar dan berusaha keras dan tekun, banyak orang tua dan juga guru yang mengeluh dan protes karena dianggap ujian memberatkan," ujar JK.
"Di lain pihak juga jauh lebih banyak orang tua yang dengan penuh perhatian mendorong dan membantu anaknya belajar dengan tekun, jauh lebih banyak dibanding yang protes, mau ikut yang mana? Untuk kemajuan bangsa tidak ada negara yang maju tanpa kerja keras," imbuhnya. (dtk, 5/12)
![]() |
Jusuf Kalla |