Info maraknya game kekerasan mendapat perhatian serius pemerintah dalam hal ini Kemdikbud. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar, mengatakan cukup sulit bagi pemerintah membatasi peredaran game anak yang mengandung kekerasan. Baca juga Kemdikbud Resmi Rilis Daftar Game Berbahaya Bagi Anak yang Mengandung Unsur Kekerasan
Karena itu, menurutnya peran kedua orangtua lebih efektif untuk membatasi dampak buruk game kepada anak-anaknya. Haris menyarankan, orangtua lebih membuka komunikasi kepada anak-anaknya untuk memberikan informasi mana game yang boleh dan tidak boleh dimainkan.
Jika perlu, lanjut dia, ayah dan ibu di rumah bisa ikut terlibat langsung saat anak bermain game. "Dengan terlibat langsung, orangtua bisa memberi beberapa arahan tentang sisi negatif yang harus dihindari juga pembatasan waktu bermain game,” tutur Harris.
Disinggung tentang program jangka panjang untuk mengatasi dampak game, pihaknya menyatakan akan mendorong sikap pembelajar kepada orangtua. Orangtua disarankan terus mencari informasi terkait pola asuh ideal untuk anak, salah satunya lewat laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/04/20/o5x35s382-kemdikbud-akui-sulit-batasi-peredaran-game-berkonten-kekerasan
Pemerintah belum memiliki rencana membentuk lembaga sensor game dalam waktu dekat.
“Kalau bentuk lembaga sensor game, belum. Game seperti ini sulit dibatasi peredarannya. Artinya, satu situs kita blokir, nanti muncul situs lainnya yang mengunggah konten sejenis,” ungkap Harris ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (20/3).Karena itu, menurutnya peran kedua orangtua lebih efektif untuk membatasi dampak buruk game kepada anak-anaknya. Haris menyarankan, orangtua lebih membuka komunikasi kepada anak-anaknya untuk memberikan informasi mana game yang boleh dan tidak boleh dimainkan.
Jika perlu, lanjut dia, ayah dan ibu di rumah bisa ikut terlibat langsung saat anak bermain game. "Dengan terlibat langsung, orangtua bisa memberi beberapa arahan tentang sisi negatif yang harus dihindari juga pembatasan waktu bermain game,” tutur Harris.
Baca juga Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Game OnlineDia kembali mengingatkan dua hal yang perlu diwaspadai akibat game berkonten kekerasan. Pertama, katanya, kekerasan yang mengaburkan sisi kemanusiaan. Kedua, konten pornografi dalam game tersebut.
Disinggung tentang program jangka panjang untuk mengatasi dampak game, pihaknya menyatakan akan mendorong sikap pembelajar kepada orangtua. Orangtua disarankan terus mencari informasi terkait pola asuh ideal untuk anak, salah satunya lewat laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/04/20/o5x35s382-kemdikbud-akui-sulit-batasi-peredaran-game-berkonten-kekerasan
![]() |
Ilustrasi Anak Kecanduan Game |