loading...

Sempat Mediasi dengan Kepala Desa, Kasus Wali Murid Aniaya Kepsek Berlanjut ke Kepolisian

JAMBI--Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi berinisial LS yang dianiaya oknum wali murid, sempat melapor ke Kepala Desa Bukit Harapan untuk dimediasi permasalahan yang dialaminya sebelum melapor ke kepolisiam. Namun, saat mediasi tidak menemui titik terang.

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman mengatakan, saat dilakukan mediasi dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat. Orangtua wali murid hadir dengan membawa pistol hingga proses mediasi pun buntu.

Kemudian, sambungnya, kepsek tersebut melapor ke korwil dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi serta melakukan pertemuan dengan Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi pada Jumat.
Baca juga : Kronologi Kejadian Lengkap Seorang Kepsek SMA di Jambi Dianiaya Wali Murid Karena Tak Terima Ponsel Anaknya Ditahan Sekolah
“Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib, dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang,” tegasnya dikutip dari Tribunnews.com.

Kepala Desa Bukit Harapan, Yusuf mengatakan, dalam mediasi itu tidak ada titik terang. "Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang. Kita serahkan ke pihak berwenang," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 10 Tanjab Barat, LS, tak ingin berkomentar banyak terkait peristiwa yang dialaminya. Ia pun menyarankan untuk mengonfirmasi ke pihak kepolisian. "Satu pintu saja,” katanya ditemui di Mapolres Tanjab Barat usai membuat laporan polisi.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang kepala Sekolah di Tanjung Jabung Barat dianiaya oleh wali murid pada Rabu (4/3/2020) sore. Penganiayaan berawal saat siswa mengikuti ujian berbasis android. Untuk ujian online tersebut, sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet siswa dan seluruh siswa tidak diperkenankan menggunakan ponsel.

Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, ada orangtua murid yang tak terima ponsel anaknya dikumpulkan dan ditahan oleh kepsek mendatangi sekolah tersebut. Oknum orangtua murid itu lalu marah dan menganiaya kepsek bahkan sempat terdengar letusan mirip suara senjata api yang ditambakkan ke udara. (kom, 9/3)
Sempat Mediasi dengan Kepala Desa, Kasus Wali Murid Aniaya Kepsek Berlanjut ke Kepolisian
ILUSTRASI
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+
close
loading...