Kabar maraknya guru berurusan dengan pihak kepolisian karena
dilaporkan oleh orang tua siswa menjadi perhatian banyak pihak. Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi mengancam akan mengembalikan siswa nakal ke
orang tuanya dan melarang siswa nakal itu melanjutkan pendidikan ke
sekolah negeri yang ada di Purwakarta. Dedi menganggap wajar kalau
kepala sekolah atau guru menegur anak
didiknya, termasuk sambil mencubit bagian perutnya. Itu dinilai sebagai
tindakan wajar.
Ia menilai, ke depannya akan memberlakukan ancaman larangan masuk ke sekolah negeri bagi siswa nakal yang orang tuanya tidak senang jika gurunya menegur dan memberi sanksi kepada si anak. "Peristiwa yang terjadi di SD Negeri Ciwareng I biar saja jadi pelajaran. Nantinya kita terapkan kebijakan mengembalikan siswa nakal ke orang tuanya, dan kemudian melarang siswa nakal itu masuk ke sekolah negeri," kata dia.
Selengkapnya baca : http://megapolitan.antaranews.com/berita/22040/bupati-larang-siswa-nakal-masuk-sekolah-negeri
"Kebijakan itu hanya diberlakukan bagi siswa nakal yang tidak mau diatur oleh pihak sekolah, dan orang tuanya keberatan jika anaknya itu diberi sanksi oleh pihak sekolah," katanya, di Purwakarta, Senin.
Baca juga : Kisah Nakal Sang Jenius Habibie Hingga Dilempar Penghapus Guru Matematika"Atas nama bupati, atas nama negara, saya mengembalikan siswa itu ke orang tuanya. Biarkan orang tuanya mendidik anak sendiri. Si anak itu dilarang untuk masuk sekolah negeri, karena khawatir peristiwa `melawan` kepada kepala sekolah terulang kembali," kata dia.
Ia menilai, ke depannya akan memberlakukan ancaman larangan masuk ke sekolah negeri bagi siswa nakal yang orang tuanya tidak senang jika gurunya menegur dan memberi sanksi kepada si anak. "Peristiwa yang terjadi di SD Negeri Ciwareng I biar saja jadi pelajaran. Nantinya kita terapkan kebijakan mengembalikan siswa nakal ke orang tuanya, dan kemudian melarang siswa nakal itu masuk ke sekolah negeri," kata dia.
![]() |
Ilustrasi |