Informasi akan adanya perubahan kurikulum kembali merebak di kalangan akademisi terutama pengguna media sosial. Sebagaimana berita rencana Mendikbud meluncurkan kurikulum baru yang bernama Kurikulum Nasional (Selengkapnya baca Ini Tanggapan Pengamat Pendidikan Doni Koesoema Terkait Wacana Kurikulum Baru).
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Hartind Asrin, menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Kementerian Riset Teknologi (Kemristekdikti), agar tahun depan program diklat bela negara sudah bisa diterapkan di semua tingkat pendidikan formil.
Nantinya, lanjut dia, sifat pendidikan bela negara di tingkat TK itu, diupayakan sifatnya lebih kepada jalan-jalan, bermain atau karyawisata. Sebelumnya baca juga Kabar Buruk Kualitas Pendidikan Anak Indonesia tertinggal Jauh di Bawah Vietnam
"Begitupun dengan di tingkat SD, pada prinsipnya kurikulum bela negara diterapkan tidak terlalu satu arah. Permainan, diskusi dan pemecahan masalah. Jadi disini kita sudah membahas bagaimana metodologi pengajarannya, baik tingkat TK, SD, SMP dan SMA hingga tingkat perguruan tinggi,” tandasnya.
Sumber : www.reportaseguru.com
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Hartind Asrin, menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Kementerian Riset Teknologi (Kemristekdikti), agar tahun depan program diklat bela negara sudah bisa diterapkan di semua tingkat pendidikan formil.
"Jadi, nanti ada namanya pelajaran diklat bela negara, di tingkat TK (Taman Kanak-kanak) kurikulumnya sudah ada. Masuknya kurikulum bela negara di tingkat TK, karena long term memorinya anak TK itu sangat bagus. Seperti di negara sahabat, seperti Singapura, mereka sudah diperkenalkan dengan sistem pertahanan negara, produk-produk alutsista, diajak menonton film tekait kondisi negara jika diserang dan sedang berperang. Bagaimana cara berjuang," ungkapnya.
Nantinya, lanjut dia, sifat pendidikan bela negara di tingkat TK itu, diupayakan sifatnya lebih kepada jalan-jalan, bermain atau karyawisata. Sebelumnya baca juga Kabar Buruk Kualitas Pendidikan Anak Indonesia tertinggal Jauh di Bawah Vietnam
"Begitupun dengan di tingkat SD, pada prinsipnya kurikulum bela negara diterapkan tidak terlalu satu arah. Permainan, diskusi dan pemecahan masalah. Jadi disini kita sudah membahas bagaimana metodologi pengajarannya, baik tingkat TK, SD, SMP dan SMA hingga tingkat perguruan tinggi,” tandasnya.
Sumber : www.reportaseguru.com
![]() |
Kurikulum Baru |